Salah satu ciri gaya terjemahan saya adalah tidak selalu taat SPOK. Tentu saja sejauh selingkung penerbitnya memungkinkan.
Misalnya ketemu kalimat “We can have a conversation or watch TV while doing it”
Supaya (saya sendiri) tidak bosan, saya terjemahkan “Kita bisa melakukannya sambil mengobrol atau menonton TV.” Ini boleh-boleh saja apabila penulis tidak menetapkan maksud tertentu/gaya tertentu dengan SPOK-nya. Tidak berkaitan dengan misteri yang harus dipecahkan, teka-teki, puisi, atau lainnya.